 JAKARTA- Detail agenda lawatan Presiden AS ke-44 Barack Hussein Obama ke Indonesia yang telah disusun sejak jauh-jauh hari ternyata sebagian meleset. Banyak faktor yang mendasari rentetan pembatalan protokoler kepresidenan AS yang seharusnya mengunjungi sejumlah lokasi di Jakarta. Namun, yang paling mendasar adalah prediksi tim kepresidenan AS bahwa potensi gangguan penerbangan akibat debu vulkanik Merapi terus mengancam. ”Sejumlah ahli mengatakan abu vulkanik bisa merusak mesin pesawat karena itu kunjungan dipersingkat,” ujar Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs seperti dikutip sejumlah wartawan AS yang mengikuti kunjungan Obama di Jakarta, kemarin (10/11).
Akibat dipercepatnya kunjungan itu, sejumlah rencana seperti kunjungan ke SDN Menteng 01 dan SDN Asisi dibatalkan. Rencana Obama untuk ikut dalam peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata juga batal.
Seluruh jadwal kunjungan ditata ulang termasuk mempercepat kunjungan ke Masjid Istiqlal yang seharusnya berlangsung 20 menit menjadi hanya kunjungan singkat. Pidato Obama yang digelar di Balairung UI yang diagendakan dimulai pada pukul 09.50 juga dilangsungkan lebih awal yakni pada pukul 09.30. ”Sejumlah protokoler kepresidenan telah direvisi sehingga Mr President bisa sampai di Korsel lebih awal dari jadwal,” ujar salah seorang staf Obama.
Walaupun cukup singkat, namun kunjungan Obama ke Masjid Istiqlal cukup meninggalkan kesan. Kunjungan yang cukup singkat itu diakhiri dengan penyampaian kesan lewat surat kepada Imam Masjid Istiqlal, Kiai Haji Ali Mustafa Yakub.
Obama menulis di secarik kertas sebuah surat yang berisi testimoni kedatangannya ke Istiqlal. Dalam surat tersebut, Obama mengaku senang bisa berkunjung ke Masjid Istiqlal yang menurutnya sangat luar biasa. Menurut Obama, masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut merupakan simbol peranan Islam dalam memberikan arahan bagi jutaan muslim di Indonesia. Surat tersebut kemudian diserahkan kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yakub. Surat itu ditandatangani langsung oleh Obama beserta sang istri, Michelle Obama.
”Ini merupakan kebanggaan karena Istiqlal dikunjungi orang nomor satu di dunia dan diapresiasi sedemikian rupa. Bahkan Ibu Michelle menyempatkan mengenakan jilbab untuk menghormati kami,” ujar Ali Mustafa.
Ketika mengunjungi Istiqlal, Obama dan istri memang berlaku layaknya pengunjung masjid pada umumnya, yakni melepas sepatu dan mengenakan jilbab. Bahkan, busana yang dikenakan Michelle tampak kedodoran demi menutupi lekuk tubuh seperti diwajibkan dalam tuntunan Islam. Beberapa kali sang First Lady menaikkan celananya yang kepanjangan dan menyapu keramik Istiqlal. (zul/sof) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar