Senin, 13 Desember 2010

BERITA ILMU SAINS

Berita Sains, Teknologi & Pendidikan


Alexander Graham Bell

Apakah ini Bapaknya TIK? (Teknologi Info Komunikasi) Salah satu kata yang sering muncul di dunia sains di film, novel dan komik adalah "Mad" (Gila), misalnya kita sering mendengar "Mad Scientist". Tetapi seperti kata 'benci' diangkat sebagai singkatan untuk 'benar-benar cinta', 'gila' adalah singaktan untuk 'giat lankah'. Kalau kita melaksankan sesuatu yang luar biasa kita sering disebut gila, pada hal itu bisa sebagai langkah awal ke sesuatu yang dapat merubah gaya hidup manusia di seluruh dunia, misalnya lampu listrik, telpon, dll. Tanpa orang gila begini kita tidak dapat cepat maju!.

Sains adalah ilmu yang seperti ilmu lain terus menambahkan pengetahuan dari penelitian oleh orang yang berdisiplin dan rajin. Tetapi seringkali kemajuan sains muncul dari idea yang dari awal dianggap gila. Kita harus berani dan percaya diri, dan ingat bahwa kita dapat gagal 1000 kali dalam kegiatan percobaan, tetapi kita hanya perlu berhasil sekali, dan idea kita sudah terbukti.

Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan.

Pentingnya terampil berkomunikasi dapat dibuktikan secara sepintas melalui berbagai surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan saat ini begitu terasa pentingnya bagi para pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia.

Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti

Pemecahan MasalahSains dan teknologi merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan kreatifitas termasuk mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah (problem solving). Berkaitan dengan praktek pengajaran modern di sekolah, pembelajaran kontekstual (di Indonesia dikenal sebagai PAKEM) maka para pelajar dapat beraktifitas baik secara individu, berpasangan ataupun secara berkelompok. Bertukar fikiran dan saling mengembangkan secara konstruktif adalah bagian penting dalam mengembangkan kepribadian kita. Foto di atas kita dapat melihat beberapa hal yang salah. Pertanyaan kami: berapa hal yang anda dapat melihat yang salah di fotonya? (foto besar ada)

Bertukar pendapat dan pengetahuan tidak hanya terbatas di sekolah atau kantor. Sama pentingnya adalah kita di dalam masyarakat global bertukar informasi sains dan teknologi dengan masyarakat yang lebih luas baik di dalam negri maupun dengan masyarakat dunia.

Di website ini kami menyediakan kesempatan untuk membahas hal-hal terkait dengan sains dan teknologi, memasang link ke situs sains dan teknologi, atau mamasang informasi mengenai pengembangan ilmu sains dan teknologi.
»»  READMORE...

Kamis, 11 November 2010

Binatang Raksasa Punah Bukan karena Komet


Bencana besar yang menyebabkan kematian spesies mamalia raksasa termasuk mammoth, harimau bergigi besar dan berang-berang raksasa ternyata bukanlah dampak komet.

Peneliti sebelumnya menyebutkan bahwa kepunahan masal terjadi di bumi akibat komet yang menabrak bumi. Tabrakan itu memicu penurunan suhu yang sangat drastis sekitar 13 ribu tahun lalu. Perubahan iklim mendadak yang dikenal dengan pembalikan suhu Younger-Dryas ini dianggap sebagai penyebab kepunahan sebagian besar mamalia, dan leluhur manusia.

Namun, ilmuwan di Washington University, Missouri, dan Royal Hollway, University of London, menemukan bahwa kristal karbon bukanlah keseluruhan gumpalan fakta dari unsur karbon yang dikenal dengan graphene di mana ini biasanya berbentuk sedimen.Profesor Andrew Scott, salah satu penulis di departemen ilmu bumi Royal Holloway University mengatakan, “Hasil penelitian kami meragukan salah satu potongan terakhir yang dibahas secara luas menyangkut hipotesis dampak Younger-Dryas.”Ilmuwan menyangkal teori kontroversial itu setelah menemukan sepotong bukti kunci yang digunakan untuk mendukung gagasan dampak komet mungkin tercipta oleh proses yang lebih biasa. Teori ini berdasarkan air segar dari sebuah gletser di danau raksasa glasial Atlantik Utara di mana arus samudra telah membantu menjaga sebagian besar es planet. Hal itu menjadi penjelasan yang paling mungkin soal perubahan iklim yang memicu kepunahan. Manusia juga menyebar ke Amerika Utara. Namun setelah perubahan iklim yang tiba-tiba memicu munculnya zaman es terakhir, banyak dari spesies ini telah punah dan jumlah manusia diperkirakan turun menjadi hanya beberapa ribu orang. Tiga tahun lalu, ilmuwan di University of Oregon menemukan bukti dari materi eksotis, termasuk berlian nano di sedimen berusia 12.900 tahun yang dianggap sebagai dampak dari komet yang menabrak bumi.

Namun, profesor Scott dan Tyrone Daulton dari Washington University mengatakan bahwa berlian tersebut disalahartikan karena mereka tidak menemukan bukti soal tabrakan komet.

Dr Douglas Kennett yang memimpin tim dari University of Oregon mengatakan bahwa para ilmuwan dahulu telah mencari di tempat yang salah.“Klaim sebelumnya yang berdasarkan berlian salah alamat, tidak benar dan salah arah,” ujar Kennett.(inilah.com)
»»  READMORE...

Tinggalkan Tulisan Tangan di Istiqlal





Kamis, 11 November 2010 01:17
JAKARTA- Detail agenda lawatan Presiden AS ke-44 Barack Hussein Obama ke Indonesia yang telah disusun sejak jauh-jauh hari ternyata sebagian meleset. Banyak faktor yang mendasari rentetan pembatalan protokoler kepresidenan AS yang seharusnya mengunjungi sejumlah lokasi di Jakarta. Namun, yang paling mendasar adalah prediksi tim kepresidenan AS bahwa potensi gangguan penerbangan akibat debu vulkanik Merapi terus mengancam.
    ”Sejumlah ahli mengatakan abu vulkanik bisa merusak mesin pesawat karena itu kunjungan dipersingkat,” ujar Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs seperti dikutip sejumlah wartawan AS yang mengikuti kunjungan Obama di Jakarta, kemarin (10/11).
    Akibat dipercepatnya kunjungan itu, sejumlah rencana seperti kunjungan ke SDN Menteng 01 dan SDN Asisi dibatalkan. Rencana Obama untuk ikut dalam peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata juga batal.
    Seluruh jadwal kunjungan ditata ulang termasuk mempercepat kunjungan ke Masjid Istiqlal yang seharusnya berlangsung 20 menit menjadi hanya kunjungan singkat. Pidato Obama yang digelar di Balairung UI yang diagendakan dimulai pada pukul 09.50 juga dilangsungkan lebih awal yakni pada pukul 09.30. ”Sejumlah protokoler kepresidenan telah direvisi sehingga Mr President bisa sampai di Korsel lebih awal dari jadwal,” ujar salah seorang staf Obama.
    Walaupun cukup singkat, namun kunjungan Obama ke Masjid Istiqlal cukup meninggalkan kesan. Kunjungan yang cukup singkat itu diakhiri dengan penyampaian kesan lewat surat kepada Imam Masjid Istiqlal, Kiai Haji Ali Mustafa Yakub.
    Obama menulis di secarik kertas sebuah surat yang berisi testimoni kedatangannya ke Istiqlal. Dalam surat tersebut, Obama mengaku senang bisa berkunjung ke Masjid Istiqlal yang menurutnya sangat luar biasa. Menurut Obama, masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut merupakan simbol peranan Islam dalam memberikan arahan bagi jutaan muslim di Indonesia. Surat tersebut kemudian diserahkan kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yakub. Surat itu ditandatangani langsung oleh Obama beserta sang istri, Michelle Obama.
    ”Ini merupakan kebanggaan karena Istiqlal dikunjungi orang nomor satu di dunia dan diapresiasi sedemikian rupa. Bahkan Ibu Michelle menyempatkan mengenakan jilbab untuk menghormati kami,” ujar Ali Mustafa.
    Ketika mengunjungi Istiqlal, Obama dan istri memang berlaku layaknya pengunjung masjid pada umumnya, yakni melepas sepatu dan mengenakan jilbab. Bahkan, busana yang dikenakan Michelle tampak kedodoran demi menutupi lekuk tubuh seperti diwajibkan dalam tuntunan Islam. Beberapa kali sang First Lady menaikkan celananya yang kepanjangan dan menyapu keramik Istiqlal. (zul/sof)
»»  READMORE...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls